Rabu, 21 Desember 2011

Kisah Kemiskinan dan Kekayaan

SUATU hari, ayah dari suatu keluarga yang sejahtera membawa anaknya bepergian ke suatu negara yang sebagian besar penduduknya hidup dari hasil pertanian, dengan maksud untuk menunjukkan bagaimana kehidupan orang-orang yang miskin.
Mereka menghabiskan waktu berhari-hari di sebuah tanah pertanian milik keluarga yang sangat miskin.
Sepulang dari perjalanan tersebut, sang ayah bertanya kepada anaknya, "Bagaimana perjalanan tadi?" "Sungguh luar biasa pak."
"Kamu lihat kan bagaimana kehidupan mereka yang miskin?" tanya sang ayah. "Iya pak" jawabnya. "Jadi apa yang dapat kamu pelajari dari perjalanan ini?" tanya ayahnya lagi.
Si anak menjawab, "Saya melihat kenyataan bahwa kita mempunyai seekor anjing sedangakan mereka memiliki empat ekor. Kita punya sebuah kolam yang panjangnya hanya sampai ke tengah-tengah taman, sedangkan mereka memiliki sungai kecil yang tak terhingga panjangnya. Kita memasang lampu taman yang dibeli dari luar negeri dan mereka memiliki bintang-bintang di langit untuk menerangi taman mereka. Beranda rumah kita begitu lebar mencapai halaman depan dan milik mereka seluas horison. Kita tinggal dan hidup di tanah yang sempit sedangkan mereka mempunyai tanah sejauh mata memandang. Kita memiliki pelayan yang melayani setiap kebutuhan kita tetapi mereka melayani diri mereka sendiri. Kita membeli makanan yang akan kita makan, tetapi mereka menanam sendiri. Kita mempunyai dinding indah yang melindungi diri kita dan mereka memiliki teman-teman untuk menjaga kehidupan mereka."
Dengan cerita tersebut, sang ayah tidak dapat berkata apa-apa. Kemudian si anak menambahkan, "Terima kasih pak, akhirnya aku tahu betapa miskinnya kita."

source : www.kisahteladan.com

Daru Catatan Seorang Teman

Dengan tak menghubungimu, tak juga mengirim pesan untuk menanyakan kabarmu, dan bahkan sekedar chatting untuk menyapamu, sesungguhnya aku mencintaimu dengan menjauh darimu .
Bukan karna aku membencimu, namun karna aku ingin menjagamu dan diriku sendiri dari khalwat yang menjebak, aku mencintaimu dengan menjaga diriku dan dirimu, menjaga kesucianku dan kesucianmu, menjaga kehormatanku dan kehormatanmu, menjaga kebeningan hatiku dan hatimu .

Yaa memang beginilah caraku mencintaimu, mencintaimu dalam diamku . Karena diamku adalah bukti cintaku padamu :)